Sabtu, 20 September 2008

JANGAN BERI IKAN TAPI KAIL, BENARKAH ?


Seringkali jargon itu dipakai untuk memberi solusi kepada kaum miskin. Yaitu jangan memberi uang (semacam Bantuan Langsung Tunai-nya SBY) tetapi berilah modal agar orang miskin tersebut punya modal kerja sehingga bisa mandiri. Yang kadang tak terlintas oleh pikiran kita adalah empang tempat mengail itu sudah tak ada karena diganti oleh mall-mall, super market, perusahaan multi nasioanal dll. Artinya, seseorang hanya dengan modal kecil kemudian "terpaksa" bersaing dengan pemodal besar akhirnya tetap mati kutu. Kemungkinan kedua, walau manusia miskin tersebut mempunyai kail, tetapi "ikan" yang mau dipancing sudah tak ada, maka hasilnya tetap hampa. Itulah problem kemiskinan di negri kita, yang konon katanya negri kaya. Sebetulnya kesejahteraan itu tak perlu lama-lama kita meraihnya hingga sampai ganti presiden sepuluh kali. Kata Guru saya, besok pagi pun kesejahteraan itu bisa terjadi. Caranya?. Kita mau berbagi dengan saudara-saudara kita. Iya kan ?!

MUSANG DAN MANUSIA


Kalau ada Musang yang kelaparan, kemudian melihat 10 ekor ayam maka binatang tersebut hanya akan mengambil satu untuk dimakan. Tetapi kalau ada manusia yang kelaparan, kemudian melihat ayam milik tetangganya 10 ekor. Yang kemudian terjadi adalah ayam itu akan dicuri semua. Itulah manusia. Kalau baik maka baiknya melebihi binatang, tetapi kalau jahat maka manusia jauh lebih jahat dibandingkan binatang. Barangkali itulah kririk Allah dalam surat al A'raf bal hum adhal (bahkan mereka lebih buruk lagi) dibandingkan manusia. Yaitu manusia yang hati, telinga dan matanya tak pernah digunakan untuk memahami dan mengahayati ayat-ayat Allah. Na'udzubillahimin dzalik.

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH

Bangsa kita agaknya dalam memilih bagaimana berdemokrasi yang sesuai denga jati diri kita kebingungan. Lihatlah, dulu muncul di era orde lama demokrasi liberal, lalu diganti demokrasi terpimpin dan kemudian di era orde baru berganti demokrasi Pancasila. Saking bingungnya, salah seorang tokoh reformasi mengatakan :"Yang kita perlukan adalah demokrasi tanpa embel-embel". Kita masih ingat, dulu demokrasi terpimpin pernah 'tersesat' menjadi diktator ala Bungkarno. Sedangkan demokrasi Pancasila ala Pak Harto akhirnya juga 'tersesat' kearah kediktatoran. Lantas bagaimana "model" demokrasi kita ?

Mungkin jawabannya, bisa kita baca kembali sila ke empat dari Pancasila. Di sana disebutkan "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan/ perwakilan". Jadi jelas, yang diinginkan oleh founding fathers adalah demokrasi yang dipimpin, tetapi bukan dipimpin oleh seseorang (figur). Pada sila tersebut jelas bahwa yang hendaknya memimpin adalah Hikmah. Dan hikmah itu karena asli diambil dari istilah al Qur'an, bagi umat Islam adalah sesuatu yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa (Allah). Dalam surat Luqman, hikmah itu pernah diberikan oleh Allah kepadanya. Jadi, monggo saja para anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Panjenengan tak perlu malu-malu untuk meminta nasehat Allah (melalui al Qur'an) bila sedang bermusyawarah mencari inspirasi untuk membuat undang-undang. Bukankah nasehat al Qur'an itu selalu akan baik untuk bangsa ini. Bila Anda tak percaya hal itu maka panjenengan mengingkari Pancasila. Dan disini, umat Islam sudah lebih dari cukup untuk menjadikan ajaran Allah sebagai sumber hukum, dan tak perlu mencari cantelan dari Piagam Jakarta yang selalu diperdebatkan. Tinggal persoalannya mau apa tidak ? Ataukah menunggu tsunami jilid III dan gempa bumi jilid II bagi bangsa ini ? Dan bagi yang non Islam jangan khawatir, apa yang baik dan dinasehatkan oleh Allah itu selalu baik buat bangsa kita. Maka bermusyawarahlah ! Wallahu a'lam bi al shawab.

HIDUP LEBIH TERARAH


SYAIKH MAHMOUD SYALTOUT SEORANG ULAMA TERKENAL DARI AL AZHAR UNIVERSITY DI CAIRO MESIR BERKATA:

"DENGAN SENI HIDUP MENJADI INDAH,

DENGAN SAINS HIDUP MENJADI MUDAH DAN

DENGAN AGAMA (ISLAM) HIDUP MENJADI TERARAH".

Kamis, 18 September 2008

KUALITAS HIDUP

Kalau ada manusia yang segala aktivitasnya hanya didedikasikan untuk sekedar mencari makan, maka bisa dipastikan kualitasnya tak lebih baik seperti apa yang dia keluarkan.
(Nasehat Ali bin Abu Thalib r.a.)

Rabu, 17 September 2008

MACAM MACAM KEBO (KERBAU)


KEBO atau yang disebut kerbau seringkali sebagai lambang kebodohan. Misalnya orang jawa mengatakan: "Aja plonga-plongo mundak kaya kebo" (jangan diam bego nanti mirip kerbau).
Kebo memang harus kita hilangkan. Tetapi bukan kebo binatang lho!

Inilah kebo yang harus kita buang jauh-jauuuuuuh sekali

1. KEBO ...........DOHAN (dalam pendidikan)
2. KEBO ...........HONGAN (dalam komunikasi)
3. KEBO ...........CORAN (dalam menyampaikan Uang Rakyat)
4. KEBO ...........SANAN (dalam belajar dan berusaha)
5. KEBO ...........BOLAN (menjaga apa saja yang seharusnya kita jaga)
6. KEBO ...........ROSAN (karena pemboros kata al Qur'an adalah "teman syaitan")
7. KEBO ...........BROKAN (rusak segalanya)

Dan kebo yang harus kita pelihara adalah : "KEBO....LEHAN".

Masih adakah Kebo yang lain...????

KAMPANYE PRESIDEN

Mari sobat-sobat kita pilih dan kita dukung presiden yang mampu mengembalikan kedaulatan RI secara utuh, termasuk misalnya kedaulatan ekonomi. Oleh karena itu Bapake Tama menghimbau kepada Rakyat Indonesia mari kita dukung :

PRESIDEN YANG MAMPU MENGEMBALIKAN SATU RUPIAH SAMA DENGAN SATU DOLLAR

ONE RUPIAH = ONE DOLLAR

NUZULUL QUR'AN


Peringatan Nuzulul Qur'an yang turun pada tanggal 17 Ramadhan ini marak dimana-mana. Peringatan hari turunnya al Qur'an dilakukan untuk mengenang turunnya al Qur'an, khususnya surat al 'Alaq ayat 1-5. Dunia pada waktu itu dalam suasana abad kegelapan (dzulumat). Hal ini ditandai dengan munculnya dua blok besar yang saling berperang, yaitu blok barat (imperium Romawi) dan blok Timur (imperium Persia Baru). Lihat misalnya dalam QS. ar Ruum ayat 1. Akibatnya keadaan waktu itu dilukiskan dalam al Qur'an : " Dan kalian waktu itu berada di tepi jurang neraka kehancuran (Wa kuntum 'la syafa khufratin min an naar)". Hal ini terjadi karena: "Ketika itu kalian hidup saling bermusuh-musuhan (idz kuntum a'daan)". Selanjutnya berkat turunnya al Qur'an maka : "Dia (Allah) telah melunakkan hati kalian sehingga kalian hidup saling bersaudara (fa allafa bainakum faasbahtum bini'matihi ikhwanan)".
Selamat memperingati hari Nuzulul Qur'an !

Sabtu, 13 September 2008

MUSTOKO


Mustoko adalah kepala. Orang Jawa menyebut endhas. Letak posisinya selalu di atas. Di Indonesia, mustoko adalah penanda bahwa bangunan tersebut masjid atau mushola. Tetapi di negara manca, tidak semua yang bermustoko adalah masjid lho. Contohnya, bangunan bersejarah di Kremlin. Bahkan juga makam Taj Mahal di India. Yang jelas, mustoko model bawang merah itu konon tidak asli timur tengah. Para sahabat, ada yang mau ngasih tahu saya ?
Gambar di atas adalah gambar Masjid di salah satu sudut kota Batu Malang Jawa Timur.

BEDUG AGUNG


Sebuah lagu anak-anak saya masih ingat :
Bedug agung bedug agung
piye unine piye unine
deg dhung ecek ecek
deg dhung ecek ecek

Bedug adalah penanda waktu sholat orjamdul.
Meski begitu suaranya tetap ngangeni ya nggakkk...!!!
Apalagi kalau panjenengan hidup di mancanegara yang nggak ada bedug. Mau lihat bedug? Ini gambar bedug di Masjid Kota Batu Malang.

Kamis, 04 September 2008

BUAHNYA PUASA


Kalau puasa diibaratkan pohon, maka buahnya adalah ketaqwaan. Dalam ketaqwaan terdapat unsur pengendalian hawa nafsu sehingga hawa nafsu tunduk kepada kehendak Allah. Posisi seperti itulah yang sering dimaknai sebagai kesabaran.
Dalam dunia pewayangan, agar Raden Gathotkaca menjadi sakti maka harus digembleng di suatu tempat bernama "Kawah Candradimuka". Hasilnya Raden Gathotkaca menjadi sakti mandraguna. "Otot kawat balung wesi. Ora tedhas tapak paluning pande sisaning gurenda, tinatah mendat jinara menter". Kesatria seperti itulah yang mampu mengalahkan segala "memalaning jagad (Berbagai kejahatan di dunia)."

BILA MANUSIA TAK BERPUASA


Pernah melihat babi (Pig). Selain menurut al Qur'an babi itu Haram untuk dimakan, ternyata babi dipakai juga untuk simbol bagi manusia yang tak mau tahu dengan peraturan Allah. Apa saja diterjang dan dimakan olehnya. Konon babi mau memakan pagar kandangnya sendiri. Bahkan pecahan gentingpun disantapnya. Pendek kata, baginya apasaja yang ada adalah makanan.

Babi adalah binatang tamak (rakus). Itulah simbol manusia yang tamak (rakus) sehingga tak mau mendengar ajaran Allah. Hidupnya hanyalah "proyek menggemukkan badan" semata. Hidup yang tanpa makna dan tak lebih hebat dibanding babi. Na'udzu billahi min dzalik.

CONTOH MANUSIA KUAT MENGENDALIKAN HAWA NAFSU


Dalam sebuah peperangan yang dahsyat antara hidup dan mati, sahabat Rasulullah saw. yaitu Ali bin Abu Thalib berhasil mendesak musuhnya. Karena merasa terdesak, musuhnya tersebut tiba-tiba meludahi wajah Ali. Seketika itu juga Ali bin Abu Thalib menyarungkan pedangnya dan menghentikan perang. Kemudian Ali ditanya oleh sahabatnya, "Wahai Ali mengapa engkau menghentikan perangmu ?". Kemudian jawab Ali, "Aku menghentikan perangku karena aku marah gara-gara wajahku diludahi. Aku tak ingin motivasi perangku adalah hanya dorongan rasa marahku. Aku berperang dalam rangka menjalankan perintah Allah !".

Selasa, 02 September 2008

DR. Muhammad Iqbal dan Ketaqwaan


Barangkali kalau Anda pembaca setuju dengan saya, maka apa yang pernah dijelaskan Dr. Muhammad Iqbal seorang Filosof dari Pakistan tentang orang yang berkualitas, mungkin seperti itulah orang yang bertaqwa.

Dr. M Iqbal berpesan : "Jadilah kamu ketika lahir kamu dalam keadaan menangis, sementara orang-orang disekitarmu tertawa gembira menyambutmu, dan jadilah kamu ketika meninggal dalam keadaan tersenyum, sementara orang-orang disekitarmu menangis sedih karena kehilangan dirimu".

Pengertian Taqwa


Tujuan Shaum Ramadhan adalah untuk meraih taqwa. Manusia beriman diseru oleh Allah untuk menjalankan pembinaan kesabaran berupa shaum dalam rangka meningkatkan derajatnya kearah yang lebih tinggi yaitu manusia taqwa (muttaqien).

Barangkali gambaran dibawah ini membantu memperjelas perbedaan manusia bertaqwa dengan makhluk lainnya. (Sedikit adaptasi dari Small is beautifull dari EF Schumacher).

Benda mati : +
Tumbuhan : + +
Binatang : + + +
Manusia : + + + +
Manusia Beriman : + + + + +
Manusia Bertaqwa : + + + + + +

Marhaban Ya Ramadhan


Bulan istimewa yang seolah olah tamu agung. Kedatangannya selalu ditunggu-tunggu dan kepergiannya ditangisi. Itulah Ramadhan bulan penuh berkah, ampunan dan bulan turunnya Al-Qur'an. Di bulan ini kita diharuskan mengikuti suatu training pengendalian keinginan (hawa nafsu) selama sebulan penuh. Tujuannya agar kita semua menjadi manusia yang mampu mengendalikan hawa nafsu kita sehingga menjadi tunduk kepada ajaran Allah. Selamat Menunaikan Shaum Ramadhan.