Beberapa hari sebelum menulis tulisan ini saya secara tak sengaja menginjak bekicot(escargot) yang sedang berjalan di depan pintu rumah saya.Antara kaget menyesal dan kasihan saya mengamati rumah siput itu remuk redam. Ini adalah ilustrasi yang luar biasa. Betapa tidak, bekicot yang jalannya terkesan sangat hati-hati karena begitu lambannya - ternyata harus hancur oleh kaki saya.Peristiwa ini seolah menasehati saya, berhati-hati saja itu tidak menjamin suatu keselamatan.
Di jaman sekarang, berkendaraan hati-hati dan perlahan-lahan tidak menjamin keselamatan di jalan raya.Hal ini terjadi karena masih ada yang berlalulintas secara grusa-grusu (ngawur) yang akibatnya melukai mereka yang sudah berhati-hati.
Tentang bekicot ini ada beberapa kata mutiara yang menarik untuk disimak, antara lain :
Biar lambat asal selamat
Alon-alon waton kelakon
Gremet-gremet waton slamet
Gliyak-gliyak waton kecandak
Tekanan dari kata-kata mutiara ini, menurut para orang tua adalah bukan pada sisi lambatnya (alon-alonnya) melainkan pada kelakonnya (sampai tujuan). Dari kata-kata mutiara diatas lawan katanya adalah kebat kliwat (tergesa-gesa mengakibatkan terlewatkan). Sikap kebat kliwat ini terwujud dalam bentuk sikap tergesa-gesa mengakibatkan tidak teliti.
Yang luar biasa lagi adalah ternyata sikap bekicot inilah yang justru mampu mengalahkan sang kancil yang terkenal cerdik (baca: licik) dalam dongeng fabel anak-anak itu. Dari dongeng inilah kita tahu hikmah bahwa kesabaran, keuletan dan ketabahan ternyata mampu mengalahkan berbagai kecerdikan yang dimiliki sang kancil.
Namun meskipun begitu, konon Bapak BJ Habibie pernah memiliki kata-kata mutiara yang merupakan kritik dari "Biar lambat asal selamat" menjadi "Supaya selamat harus cepat".Itulah akhirnya yang mengilhami istilah "Evolusi yang dipercepat" sebagai ganti "Revolusi".
Namun, yang pasti adalah semua ucapan Bapak Profesor diatas ternyata mengenai diri beliau, yaitu ketika secara terpaksa (dan sangat cepat) harus turun sebagai Presiden RI.
Apakah ini konsep "Evolusi yang dipercepat ?"
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar