RASULULLAH SAW bersabda, “Doa
adalah intisari ibadah” (HR Abu Daud dan Tirmidzi). Bahkan beliau juga
menyatakan, “Doa adalah senjata orang beriman dan tiang agama serta cahaya
langit dan bumi ” (HR Abu Ya’la). Dari
penjelasan Rasulullah SAW tersebut, doa merupakan kegiatan yang sangat penting
bagi setiap orang yang beriman.
Bahkan begitu hebatnya, doa dapat
dipakai untuk penolak bala dan sekaligus untuk mengubah takdir. Bersabda
Rasulullah SAW, “Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan) Allah SWT selain doa. Dantidak ada yang dapat menambah
(memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi).
Semenjak kampanye pilpres dan
wakilnya beberapa waktu yang lalu, kelompok-kelompok doa mulai bermunculan di
berbagai tempat. Masing-masing kelompok dengan yakin memohon kepada Allah SWT
agar calon yang diusungnya bisa memenangkan pemilu pada tanggal 9 Juli 2014. Untuk memperkuat
legitimasi, mereka berani menyatakan bahwa pilihannya itu sudah didahuli dengan
shalat istikhoroh meminta petunjuk Allah SWT. Perang ayat dan fatwa kiai masing-masing pihak akhirnya terjadi. Kalau
sudah begini maka persatuan dan kesatuan bangsa seolah menjadi di ujung tanduk.
Sebenarnya
ada suatu cara agar kita bisa tetap berdoa tanpa harus mengorbankan persatuan
dan kesatuan bangsa. Doa ini mengacu bahwa apapun yang kelak nantinya menjadi
keputusan Allah SWT maka itulah yang terbaik. Salah satu contoh doa tersebut
misalnya, “Ya Allah..., jadikanlah
siapapun yang kelak akan memimpin bangsa ini menjadi presiden dan wakil
presiden, adalah merupakan hambamu yang
saleh, beriman dan bertakwa
kepada-Mu.” Dalam contoh doa
tersebut, kita tidak menyebut sebuah nama karena kita yakin bahwa pilihan Allah adalah pilihan yang
terbaik.
Doa itu akan semakin baik kalau
ditambahkan paragraf berikutnya, “Ya Allah, jadikanlah siapapun yang kalah
dalam pemilihan presiden dan wakilnya nanti, agar Engkau karuniai keikhlasan,
kesabaran serta keridhaan dan mau turut
serta meneruskan membangun negri ini. Dan jadikanlah pula para para
pendukungnya agar bisa menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada dan
legawa”.
Mudah-mudahan dengan berdoa yang
terbuka tanpa harus mengunci sebuah nama tertentu maka akan dikabulkan oleh
Allah SWT. “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. (QS Al-Mu’min 60).
Nah, marilah kita gunakan hak pilih
kita untuk masa depan yang lebih baik. Insya Allah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar