PADA tanggal 20 Maret 2013 kemarin, Presiden SBY
dan keluarga diwawancarai oleh salah satu TV swasta. Beliau mengungkapkan tentang
kebiasaannya yang setiap saat selalu berdoa untuk kedua anaknya. Menariknya
, presiden yang dikenal santun ini, berdoa
agar Tuhan jangan memberikan jalan yang terlalu mudah bagi anaknya. Biarlah ujian
dan tantangan menyertai putranya dalam meraih cita-citanya. Walaupun demikian,
dalam doa itu tetap memohon agar anak-anaknya selalu dapat mengatasi segala ujian
dan tantangan itu dengan baik.
Doa Presiden RI yang berasal dari Pacitan Jawa
Timur ini rupanya diinspirasi oleh doa Douglas Mac Arthur (1880-1964), seorang
jendral Amerika Serikat pada perang dunia ke dua. Dalam salah satu memoarnya
jendral yang terkenal dengan pipa rokok cangklongnya ini berdoa, “Ya Tuhan,
bimbinglah ia (anak-anaku) bukan di jalan yang gampang dan mudah tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran. Ajarilah ia sanggup berdiri tegak di tengah
badai dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil. Ya Tuhan jadikanlah
anakku seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur sanggup
memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain, mengejar masa depan tanpa
melupakan masa lalu”.
Bagi SBY dan Duoglas
Mac Arthur jalan yang mudah tidak akan pernah bisa menempa seseorang menjadi sosok pribadi yang lebih baik. Dengan adanya ujian dan tantangan justru akan menjadi
wahana untuk mendidik agar kelak putra-putranya memiliki pribadi yang lebih kuat dan sabar. Hal ini mirip kisah hidup sebuah pohon. Pohon
yang kuat dan berkayu keras, akan tumbuh di berbagai musim berbeda yang selalu menderanya. Sebaliknya pohon yang
lembek, hanya tahan satu musim saja. Begitu
juga batu intan. Akan menjadi indah berkilau setelah digosok dan diperlakukan
sangat keras. Rupanya, menjadi berkualitas itu tidak mudah. Ibarat jamu yang akan menyembuhkan, biasanya selalu pahit rasanya. Tetapi yakinlah, bersama kesulitan itu
terdapat kemudahan (QS Alam Nasyrah: 5-6).
Doa itu selain
sebagai intisari ibadah juga merupakan pedang dari orang-orang beriman.
Begitulah sabda Rasulullah SAW. Apapun doa kita, yang pasti harus selalu
ditujukan kepada Allah SWT dan bukan yang lainnya. Sebagai orang beriman, kita
yakin bahwa tidak ada daya dan kekuatan apapun di alam semesta ini kecuali
Allah (la haula wala quwwata illa billah). Semoga gonjang-ganjing yang hadir di
tahun politik 2013-2014 ini justru meningkatkan
kualitas rakyat kita ke arah yang lebih baik. Aamiin!
Serambi Jumat Koran
Merapi , 22 Maret 2013. Oleh Ajib Setya Budi
1 komentar:
Semoga tidak dicopas doa untuk rakyatnya. Banyak praktek redaksi doa dikampungku asal copas.
Posting Komentar