MENURUT Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklan
adalah beritapesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik
kepada barangdan jasa yg ditawarkan. Disamping itu, iklan juga merupakan
pemberitahuan kepadakhalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di
dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat-tempat
umum. Mirip dengan uraian di atas, KBBI
menjelaskan bahwa dakwah adalah penyiaran maupun propaganda. Dari dua definisi
tersebut maka antara iklan dan dakwah berhubungan sangat erat. Bahkan, Alquran
menggunakan kata iklan dan dakwah sekaligus (QS Nuh : 5-9).
Akhir-akhir ini, menjelang digelarnya
pemilu legislatif maupun presiden, iklan
kampanye semakin marak dimana-mana.
Semuanya bertujuan sama, agar kelak dalam pemilu rakyat mau memilih diri
ataupun partainya. Para politikus dan tim suksesnya berupaya menebar citra agar image tokoh maupun
partainya terlihat baik di mata publik.
Berbagai janji di umbar, isu-isu di kemas sedemikian rupa sehingga
muncul kesan bahwa dia dan partainyalah yang terbaik.
Iklan ataupun dakwah bagaikan
pisau bermata dua. Disatu pihak, dapat
memperbaiki masyarakat, tetapi di pihak lain justru dapat menjerumuskannya.
Oleh karena itulah dakwah (iklan) menurut Alquran mempunyai dua bentuk. Yang
pertama dakwah yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar
makruf nahi mungkar) (QS. Ali-‘Imran :104).
Dan yang kedua, dakwah (iklan) yang justru menyeru kepada kejahatan dan
mencegah kebaikan (Amar mungkar nahi makruf) (QS. At-Taubah: 67).
Dua kekuatan iklan (dakwah) itu
saling tarik menarik. Ibaratnya, di satu
pihak menenun kain sarung, sementara pihak yang lain justru menguraikannya.
Akibatnya, kain sarung tak pernah berhasil dibuat. Bahkan para pegiatnya hanya
memperoleh kelelahan.
Dalam iklan (dakwah) kampanye
yang mulai marak ini, sering terjadi kemubaziran berupa tulisan, gambar,baliho, spanduk maupun
kaos-kaos yang melimpah. Tulisan dan
gambar yang sangat banyak itu menjadi
tanpa makna bila pemilu telah usai. Apalagi untuk calon-calon yang tak terpilih. Untuk itu, ada sedikit
tips agar kalah atau menang, gambar dan tulisan itu tetap berguna. Caranya,
pasanglah gambar ataupun tulisan yang menginspirasi guna membangkitkan semangat kebaikan dan
kebenaran . Dan bila itu dilakukan, insya Allah, iklan (dakwah) tersebut tidak
akan sia-sia walaupun dalam pemilu kalah sekalipun.
Semoga dengan cara kampanye yang
seperti itu, maka iklan itu bernilai amar makruf nahi mungkar. Dan
mudah-mudahan mendapat pahala dari Allah SWT.
Akhir-akhir ini, menjelang digelarnya
pemilu legislatif maupun presiden, iklan
kampanye semakin marak dimana-mana.
Semuanya bertujuan sama, agar kelak dalam pemilu rakyat mau memilih diri
ataupun partainya. Para politikus dan tim suksesnya berupaya menebar citra agar image tokoh maupun
partainya terlihat baik di mata publik.
Berbagai janji di umbar, isu-isu di kemas sedemikian rupa sehingga
muncul kesan bahwa dia dan partainyalah yang terbaik.
Iklan ataupun dakwah bagaikan
pisau bermata dua. Disatu pihak, dapat
memperbaiki masyarakat, tetapi di pihak lain justru dapat menjerumuskannya.
Oleh karena itulah dakwah (iklan) menurut Alquran mempunyai dua bentuk. Yang
pertama dakwah yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar
makruf nahi mungkar) (QS. Ali-‘Imran :104).
Dan yang kedua, dakwah (iklan) yang justru menyeru kepada kejahatan dan
mencegah kebaikan (Amar mungkar nahi makruf) (QS. At-Taubah: 67).
Dua kekuatan iklan (dakwah) itu
saling tarik menarik. Ibaratnya, di satu
pihak menenun kain sarung, sementara pihak yang lain justru menguraikannya.
Akibatnya, kain sarung tak pernah berhasil dibuat. Bahkan para pegiatnya hanya
memperoleh kelelahan.
Dalam iklan (dakwah) kampanye
yang mulai marak ini, sering terjadi kemubaziran berupa tulisan, gambar,baliho, spanduk maupun
kaos-kaos yang melimpah. Tulisan dan
gambar yang sangat banyak itu menjadi
tanpa makna bila pemilu telah usai. Apalagi untuk calon-calon yang tak terpilih. Untuk itu, ada sedikit
tips agar kalah atau menang, gambar dan tulisan itu tetap berguna. Caranya,
pasanglah gambar ataupun tulisan yang menginspirasi guna membangkitkan semangat kebaikan dan
kebenaran . Dan bila itu dilakukan, insya Allah, iklan (dakwah) tersebut tidak
akan sia-sia walaupun dalam pemilu kalah sekalipun.
Semoga dengan cara kampanye yang
seperti itu, maka iklan itu bernilai amar makruf nahi mungkar. Dan
mudah-mudahan mendapat pahala dari Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar