Sabtu, 23 Maret 2013

Doa SBY untuk putra

 
                PADA  tanggal 20 Maret 2013 kemarin, Presiden SBY dan keluarga diwawancarai oleh salah satu TV swasta. Beliau mengungkapkan tentang kebiasaannya yang setiap saat selalu berdoa untuk kedua anaknya. Menariknya ,  presiden yang dikenal santun ini, berdoa agar Tuhan jangan memberikan jalan yang terlalu mudah bagi anaknya. Biarlah ujian dan tantangan menyertai  putranya  dalam meraih cita-citanya. Walaupun demikian, dalam doa itu tetap memohon agar anak-anaknya selalu dapat mengatasi segala ujian dan tantangan itu dengan baik.
                Doa  Presiden RI yang berasal dari Pacitan Jawa Timur ini rupanya diinspirasi oleh doa Douglas Mac Arthur (1880-1964), seorang jendral Amerika Serikat pada perang dunia ke dua. Dalam salah satu memoarnya jendral yang terkenal dengan pipa rokok cangklongnya ini berdoa, “Ya Tuhan, bimbinglah ia (anak-anaku) bukan di jalan yang gampang  dan mudah tetapi  di jalan penuh desakan,  tantangan dan kesukaran.  Ajarilah ia sanggup berdiri tegak di tengah badai dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil. Ya Tuhan jadikanlah anakku seorang  yang  berhati suci, bercita-cita luhur sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain, mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu”.
                Bagi SBY dan Duoglas Mac Arthur jalan yang mudah tidak akan pernah bisa  menempa seseorang  menjadi sosok pribadi yang lebih baik.  Dengan adanya ujian dan tantangan justru akan menjadi wahana untuk mendidik agar kelak putra-putranya memiliki  pribadi yang lebih kuat dan sabar.  Hal ini mirip kisah hidup sebuah pohon. Pohon yang kuat dan berkayu keras, akan tumbuh di berbagai musim berbeda  yang selalu menderanya. Sebaliknya pohon yang lembek, hanya tahan satu  musim saja. Begitu juga batu intan. Akan menjadi indah berkilau setelah digosok dan diperlakukan sangat keras. Rupanya, menjadi berkualitas itu tidak mudah.  Ibarat jamu yang akan menyembuhkan,  biasanya selalu pahit rasanya.  Tetapi yakinlah, bersama kesulitan itu terdapat kemudahan (QS Alam Nasyrah: 5-6).
                Doa itu selain sebagai intisari ibadah juga merupakan pedang dari orang-orang beriman. Begitulah sabda Rasulullah SAW. Apapun doa kita, yang pasti harus selalu ditujukan kepada Allah SWT dan bukan yang lainnya. Sebagai orang beriman, kita yakin bahwa tidak ada daya dan kekuatan apapun di alam semesta ini kecuali Allah (la haula wala quwwata illa billah). Semoga gonjang-ganjing yang hadir di tahun politik 2013-2014 ini justru  meningkatkan kualitas rakyat kita ke arah yang lebih baik. Aamiin!
 Serambi Jumat Koran Merapi , 22 Maret  2013. Oleh Ajib Setya Budi


1 komentar:

Azhar entrepreneur mengatakan...

Semoga tidak dicopas doa untuk rakyatnya. Banyak praktek redaksi doa dikampungku asal copas.