Senin, 14 September 2009

LAUK PALING LEZAT

Saya pernah menganggap makanan paling lezat adalah sate. Sehingga setiap melewati warung sate - apalagi kalau sate kambing , perut terus keroncongan minta di isi. Sate bagi saya waktu itu makanan nomor satu yang tidak setiap hari mampu dibeli. Tetapi dahulu ketika bersama kawan-kawan mendirikan warung sate kambing di Yogyakarta, pendirian saya itu berubah. Mungkin karena setiap hari makan sate maka saya menganggap bahwa sate bukanlahlah makanan yang paling nikmat. Rupanya saya mengalami kebosanan (jeleh -bahasa Jawa). Pada saat itu saya berpendapat tempe gorenglah lauk yang paling lezat. Rupanya saya kembali kepada kesukaan di waktu kecil. Saya suka sekali tempe goreng yang hangat yang berasal dari tempe karya tetangga di dusun kami. Tempe tersebut ketika mentah dibungkus dengan daun pisang dan diperam sampai keluar jamur tempenya menyeluruh.

Itulah rupanya keinginan manusia itu selalu berubah-ubah. Saya yang setiap hari makan tempe selalu merindukan sate dan ketika saya setiap hari makan sate kemudian merindukan tempe. Begitu juga orang pergi berwisata. Kalau orang desa seperti saya yang setiap hari melihat sawah, pematang, gunung serta sungai, kalau berswisata inginnya pergi ke kota. Tetapi seorang sahabat saya yang hidup di kota besar selalu bilang ke saya kalau hidup di desa seperti saya itu nikmat. Oleh karena itu setiap dia bertandang ke rumah saya selalu ingin berjalan-jalan menikmati alam pemandangan pedesaan. Nah.... aneh kan ?

Suatu ketika saya makan bareng bersama mbah Bakir. Mungkin karena waktu itu mbah Bakir melihat makan saya tak bersemangat kemudian menasehati, "Tahukah kamu, apakah lauk yang paling lezat itu ?".
Saya pun dengan mantap menjawab, "Tentu sate, tongseng dan makanan-makanan mahal di restoran mbah !" Dengan tersenyum mbah Bakir yang pernah malang melintang menjadi sopir truk Jogja-Cilacap menjelaskan, "Dari pengalaman saya jajan di warung-warung maupun restoran maka lauk yang paling lezat adalah rasa lapar dan haus."

Ketika di bulan Romadhon tahun ini mbah Bakir telah tiada karena beliau meninggal dunia 2 Agustus 2009. Saya pun teringat nasehatnya itu. Rupanya di bulan penuh berkah ini Allah sedang memberikan lauk yang paling lezat untuk orang-orang yang berpuasa. Allah melalui "pelatihan shaum romadhaon" mengembalikan "rasa lapar kita" agar kita dapat merasakan kembali nikmatnya makan-minum.

Selamat berpuasa dan menikmati "lauk yang paling lezat" !!!

Tidak ada komentar: