Salah satu pelajaran penting yang bisa ditarik dari puasa
ramadan adalah bahwa dorongan rasa
lapar, dahaga maupun hawa nafsu tidak boleh menguasai diri manusia. Hawa nafsu
berupa berbagai keinginan itu boleh saja ada dalam diri manusia, tetapi tidak
diperkenankan menjadi penguasa sekaligus
penggerak hidup manusia. Dorongan syahwat jasmaniah tersebut harus tunduk dan
rela untuk diatur oleh sang penguasa sejati yaitu Allah SWT. Itulah hawa nafsu yang dirahmati
oleh Allah sebagaimana ucapan Nabi Yusuf AS, “Dan aku tidak membebaskan diriku
(dari kesalahan), karena sesungguhnya hawa nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali hawa nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “(QS Yusuf : 53).
Orang yang berpuasa sebenarnya sedang berlatih kesabaran.
Meskipun dorongan keinginan dan hawa nafsu menggebu-gebu, tetapi bila sedang
berpuasa untuk menjalankan perintah Allah maka tetap harus menahan diri.
Rasulullah SAW menegaskan bahwa setengah
dari kesabaran itu bisa dilatih dengan berpuasa (HR. Imam At-Tirmidzy). Sikap menahan diri untuk tidak serta merta
melampiaskan hawa nafsu itulah bagian
dari bersabar. Oleh karena itu dalam konsep sabar terkandung disiplin diri
(self discipline) dan pengendalian diri (self restraint).
Sabar adalah sebuah resep yang luar biasa. Presiden Amerika
serikat yang ke 6 John Quincy Adams (1825-1829) bahkan mengatakan, “Patience
and perseverance have a magical effect before which difficulties disappear and
obstacles vanish ( Sabar dan tekun memiliki efek magis karena kesulitan bisa
hilang dan rintanganpun bisa teratasi)”. Kata-kata mutiara ini mirip wewarah para leluhur kita,
“Sopo sing morsal bakal kasingsal, sopo sing salah bakal seleh. Sopo sing temen
bakal tinemu, sopo sing tekun bakal tekan. Sopo sing sabar bakal subur, sopo
sing tlaten bakal panen. (Siapa yang nakal bakal musnah, siapa yang salah bakal
terbukti. Siapa yang jujur bakal menang, siapa yang tekun bakal sampai. Siapa
yang sabar bakal berhasil, siapa yang telaten bakal panen).
Nah, marilah kita terus berpuasa sebulan penuh. Semoga kita
tetap sabar menjalaninya. “Sungguh Kami akan memberikan cobaan kepada kalian,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah: 155).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar