
Seringkali jargon itu dipakai untuk memberi solusi kepada kaum miskin. Yaitu jangan memberi uang (semacam Bantuan Langsung Tunai-nya SBY) tetapi berilah modal agar orang miskin tersebut punya modal kerja sehingga bisa mandiri. Yang kadang tak terlintas oleh pikiran kita adalah empang tempat mengail itu sudah tak ada karena diganti oleh mall-mall, super market, perusahaan multi nasioanal dll. Artinya, seseorang hanya dengan modal kecil kemudian "terpaksa" bersaing dengan pemodal besar akhirnya tetap mati kutu. Kemungkinan kedua, walau manusia miskin tersebut mempunyai kail, tetapi "ikan" yang mau dipancing sudah tak ada, maka hasilnya tetap hampa. Itulah problem kemiskinan di negri kita, yang konon katanya negri kaya. Sebetulnya kesejahteraan itu tak perlu lama-lama kita meraihnya hingga sampai ganti presiden sepuluh kali. Kata Guru saya, besok pagi pun kesejahteraan itu bisa terjadi. Caranya?. Kita mau berbagi dengan saudara-saudara kita. Iya kan ?!
1 komentar:
Hati dan Otak Kita
hati dan otak kita
ada dimana-mana
di lima benua di lima samudera
hati dan otak kita
menjalar di tubuh hidup
menembus batu dan beton
mendobrak besi dan baja
menyikat segala baksil terror massa
hati dan otak kita
makin bangkit badai mengancam
makin kuat makin dahsyat
alamat kiamat bagi nafsu
yang mempertahankan neraka atas dunia.
hai, kawan-kawan yang masih tidur
tinggalkan mimpi 40 bidadari
lepaskan hidup setengah mampus
dan mari hidup, mari hidup
di lima benua di lima samudera
hati dan otak kita
meluaskan kasih dan cinta
merata bagi semua.
Posting Komentar