Jumat, 17 Oktober 2008

INDIKATOR IMAN


Menurut al Qur'an, Iman itu sebenarnya lebih kepada cinta yang sangat. Percaya saja bahwa Tuhan itu ada, tak menjamin seseorang menjadi beriman. Beriman kepada Allah bukan sekedar percaya saja, melainkan cinta yang sangat kepada Allah. Al Qur'an banyak mengajukan petunjuk indikator apakah seseorang itu ada benih iman ataukah tidak. Indikator itu antara lain :

1. Bila di sebut namaNya bergetar hatinya.
2. Bila dibacakan ayat-ayatnya semakin bertambahlah iman (cinta)Nya.
3. Ingin selalu membaca suratNya.
4. Rela berkorban untuk yang dicintaiNya.
5.Ingin selalu berdekatan (taqarub) kepadaNYa.
6. Ingin hidup bersama dengan (ajaran)Nya.
Gejala seperti ini sesuai dengan pernyataan Rasulullah SAW dalam HR Ibnu Majah bahwa iman itu sekurang-kurangnya mencakup tiga wilayah :
1. Wilayah hati
2. Wilayah ucapan
3. Wilayah seluruh angota badan
(al Iman 'aqdun bil qalbi wa iqrarun bil lisani wa 'amalalun bil arkan).

Selanjutnya Iman itu dapat digambarkan sabagai sebuah pohon
1. Akar yang terpendam dalam tanah yang tidak tampak ibarat hati
2. Batang yang mencuat ke permukaan tanah (kelihatan) adalah ucapan (ikrar)
3.Cabang, ranting, daun dan buah yang merupakan hasil pertumbuhan pohon adalah perwujudan segala perbuatan sebagai hasil iman.

1 komentar:

Agus Siswahjudi mengatakan...

iman adalah percaya sepenuhnya baik jiwa dan raga, dan untuk mengatur itu semua diperlukan suatu ajaran, Adin / Adinu artinya ajaran untuk menuju kejalan yang benar, dinul islam dan jalam yang benar itu adalah ISLAM islam mengajarkan iman ( tauhid ) bagaimana seseorang bgisa beriman jika dia tidak menganalNYA, Jadi Kenalilah ALLAH, baik asma maupun sifatnya, semakin kamu mengenalnya maka kamu akan menyayanginya, mencintainya, dan jika kamu mencintainya apapun yang diperintahkannya akan dilaksanakan dengan tulus, dan jika kamu mencintaiNYA saat terdengar suara ayat suci alquran atau adzan maka tergetar hatinya rindulah dia untuk bertemu denganNYA, apa yang menjadi cobaan akan terasa nikmat, tapi jika diberi nikmat akan bersedih takut ALLAH meninggalkan kita, walau sebenarnya ALLAH tak pernah meninggalkan kita, kitalah yang meninggalkanNYA, inilah jalanku rinduku ingin bertemu denganNYA membuatku tegar dalam hidup, sayangku padanya meliputi sayangku pada istri, anak, saudara dan semua muslim, ALLAH senantiasa memberkahi kita, semoga semua yang kita jalani adalah demi semata-mata mecari ridho ALLAH