Selasa, 01 Januari 2013

WAKTU TERUS BERPUTAR

     
        ANDAI saja  tak pernah dipanggil sebutan ayah oleh anak saya, mungkin
saya belum  merasa tua. Panggilan itu terasa menyentak kesadaran saya,
ketika dulu pertama kali kata itu keluar dari mulut mungil anak saya.
“Wah, benar-benar menjadi seorang ayah sekarang !”, kata saya dalam
hati. Panggilan itu rupanya penanda bahwa saya tak lagi muda. Apalagi
ketika menyadari anak saya mulai masuk SMP. Ternyata berboncengan
bertiga bersama  anak dan istri saya dengan sepeda motor sudah tak
muat lagi.
        Ketika mengaca, betapa terkejutnya saya. Jenggot yang saya biarkan
tumbuh ternyata mulai memutih. Bahkan rambut kepala juga mulai tumbuh
uban di mana-mana. Beberapa penyakit seperti mudah masuk angin, asam
urat, maag, tekanan darah tinggi mulai rajin menyapa. Kekuatan yang
saya banggakan sebagai orang yang pernah punya hobi sepak bola mulai
pergi menghilang entah kemana. Minyak angin, mandi hangat, pijat
merupakan sarapan rutin yang selalu ada. Tanda-tanda penuaan itu mulai
hadir merubungi saya.
        Tahun 2012 sebentar lagi kita tinggalkan. Tahun yang telah menjadi
sejarah kita. Yang merekam segala apa saja yang telah kita lakukan.
Dan sebentar lagi tinggal kenangan. Apa yang terjadi di masa lalu
sudah tak mungkin diperbaiki. Keberadaan kita hari ini adalah ujud
usaha-usaha kita di masa lalu. Ibarat pertumbuhan sebuah pohon, inilah
pohon yang telah kita tanam di beberapa tahun silam. Rupanya waktu
telah menghantarkan kita pada perubahan. Sadar atau tidak sadar, suka
atau tidak suka, waktu akan terus menggelinding ke masa depan. Begitu
seterusnya sampai kehidupan ini benar-benar berakhir.
        Marilah menyambut tahun baru ini kita sikapi bukan sekedar menyemir
ulang rambut yang mulai memutih atapun meniup terompet keras-keras di
jalan-jalan. Biarkanlah rambut kita memutih. Justru dengan semakin
putihnya rambut, semoga kita semakin sadar bahwa hidup itu ternyata
tidaklah lama. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu yang masih ada.
Usaha-usaha menyemir rambut dan sejenisnya, mungkin hanyalah bentuk
ketidakikhlasan kita menerima perubahan yang telah terjadi.
        Di penghujung akhir tahun 2012 ini, Saya terngiang nasehat
Rasulullah SAW ketika beliau ditanya:  “Ya... Rasulullah, siapa orang
(manusia) yang paling baik itu ?” Dengan tegas Nabi Akhir Zaman itu
menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Kemudian
beliau ditanya lagi, “Siapa orang yang paling buruk ?” Dengan tanpa
ragu Sang Manusia Teladan itu  menjawab: “Orang yang panjang usianya
serta buruk tingkah lakunya.”
        Nah, selamat tahun Baru 2013. Semoga kita termasuk orang yang panjang
umurnya dan banyak amalnya. Amin!

1 komentar:

Rina Khusnawati mengatakan...

semangat om... usia boleh tua, tapi ingatan tetap muda alias jgn sampe pikun, biar bisa mjd sumber ilmu bagi generasi selanjutnya