Kamis, 06 November 2008

MEMBACA SEKALI LAGI MEMBACA

Membaca adalah memahami persoalan. Memahami persoalan adalah separo dari solusi. Maka wajar bila dalam surat al 'Alaq Allah memerintahkan Iqra'(bacalah !) dua kali. itulah penegasan betapa pentingnya membaca. Hanya saja, membaca yang diperintahkan Allah tersebut adalah "membaca dengan bismirabbika" . Yakni membaca dengan perpektif ilmu Tuhan pembimbing hidupmu. Bukan membaca yang subyektif (sak geleme dhewe).


Inilah model membaca yang tak dikenal masyarakat jahiliyah Qurays waktu itu. Membaca "dengan kaca mata ajaran Tuhan" adalah model membaca yang diperkenalkan Allah melalui Jibril kepada Muhammad SAW. Inilah starting point bila kita bertanya tentang "dari mana kita mulai" ? Maka jawabnya adalah mulai dari memahami persoalan dan itu bisa dilakukan dengan membaca dan sekali lagi membaca. Itulah "Jalan kemuliaan" yang ditawarkan Allah kepada manusia.


Baca dahulu dengan frame of reference dari Allah untuk membaca "asal usul dan proses kejadian manusia yang dari 'alaq". Dengan memahami bahwa pada hakekatnya manusia memiliki asal usul yang sama yaitu 'alaq (zygot) maka menimbulkan implikasi "man equal behind the law". Musa min 'alaq. Fir'aun min 'alaq, George W. Bush min 'alaq, Soeharto min 'alaq, SBY min 'alaq. Pokoknya semua manusia (kecuali Nabi Adam as.) berasal dari asal usul yang sama yaitu 'alaq (hasil perpaduan ovum dan sperma).


Maka tak wajar kalau, Fir'aun merasa lebih unggul banding Musa. Begitu Juga Hitler merasa lebih super banding ras lain. Semua sikap diskriminatif yang seperti itu sumber dari berbagai permasalahan di dunia ini. Rasulullah SAW. bersabda "Manusia itu seperti gigi-gigi sisir, tak ada kelebihan bangsa Arab atau non Arab. Tak ada beda antara yang berkulit merah maupun hitam ..dst". Kesimpulannya: "Sesungguhnya yang paling mulia dalam pandangan Allah adalah yang paling bertaqwa".

2 komentar:

Agus Siswahjudi mengatakan...

membaca setelah kau baca coba kau mengerti isinya, setelah kau mengerti kaupahami benar maknanya, setelah itu amalkanlah, sepandai-pandanya manusia jika tak mengamalkan ilmunya dia tidak akan berguna, bagai pohon yang tak tumbuh dan tak berbuah tidak memiliki manfaat sedikitpun

Unknown mengatakan...

Baca juga LINK-nya Pak Dhe di:

http://adibsusila.wordpress.com/2008/05/19/7-lapis-membaca/

Semoga bermanfaat.