Senin, 23 Februari 2009

HAKUNA MATATA


Timon dan Pumba tokoh dalam film Lion King sering mengahadapi kesulitan. Ada sesuatu prinsip yang menarik dan selalu mereka berdua ucapkan setiap bertemu masalah yaitu : “Hakuna matata…”. Entah dari bahasa mana ucapan tersebut yang pasti jargon itu sangat bernas untuk mendongkrak semangat kita yang sedang hopless akibat krisis global saat ini.

Don’t worry, jangan khawatir itulah kira-kira arti hakuna matata. Paling tidak dengan semboyan ini hormon kortisol (hormon kecemasan) kita akan berkurang dan kemampuan berpikir jernih kita akan kembali. Dan tentu saja menjadi siap menghadapi ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan).

Mendengar ucapan itu saya jadi teringat mendiang mantan Wapres RI Adam Malik. Ucapan beliau yang juga mantan wartawan dan mentri luar negri itu adalah, “Semua… bisa diatur”. Penggabungan kedua kata itu menjadi, “Jangan khawatir…semua bisa diatur”. Kesan yang barangkali timbul adalah optimisme, meskipun kadang mungkin menghalalkan segala cara.Bandingkan dengan semboyan yang dipopulerkan Dr. Aidh al qarny dalam kitabnya La Tahzan (jangan bersedih).

Saya kira pada kisah nabi Musa tatkala menghadapi rezim Fir’aun yang sangat otoriter dan ingin membabat habis semua pengikut Musa, maka ucapan nabi agung penerima kitab Taurat ini adalah “La takhaf wa la tahzan, innallaha ma’ana”. (jangan gentar dan jangan takut sesungguhnya Allah bersama kita).Jadi barangkali yang lebih tepat adalah: :”Jika anda sudah hidup bersama Allah maka tak perlu gentar dan takut menghadapi siapapun”.

Persoalan berikutnya adalah bagaimana “hidup bersama Allah itu” ? Tentu bukan seperti pengertian para ahli kebatinan yang mengisyaratkan bersatunya “tubuh manusia” dengan “tubuh Tuhan”. Bersama Allah disini berarti keberpihakan Allah selalu berada kepada mereka yang secara tepat melaksanakan setiap perintahnya dan menjauhi larangannya. Dan itu berarti manusia tersebut selalu berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah. Hati, ucapan dan perbuatannya manifestasi ajaran Allah. Inilah yang nanti disebut oleh Nabi SAW, orang mukmin itu kalau marah, setuju ataupun berharap merupakan pendelegasian dari kehendak Allah.

Jadi, mungkin yang tepat adalah hakuuna matata…innallaha ma’ana!!!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Good idea. Good article. Salut!

Azhar entrepreneur mengatakan...

Afirmasi bagian dari iman, "iqrorun bilisan". Iman yang haq afirmasinya kalimah toyyibah.